SURABAYA-Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar merestui langkah Moh Abid Umar Faruq atau Gus Abid...
SURABAYA-Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar merestui langkah Moh Abid Umar Faruq atau Gus Abid maju sebagai calon Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jatim pada Konferwil XIV GP Ansor Jatim. Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang yang menjadi lokasi acara Konferwil, Ahad (28/7).
Kiai Marzuki mengaku telah didatangi cucu KH. Zainuddin Djazuli itu. Sebagai Ketua PWNU, ia merestui ikhtiar Gus Abid dalam Konferwil Ansor. Ia pun menasehati Gus Abid agar ikhlas dalam berkhidmat di Ansor. Selain itu, Kiai Marzuki juga menasehati Abid agar menjaga nama baik Mbah Din. Karena Mbah Din bukan hanya milik keluarga besar Ploso tapi juga milik seluruh warga NU, khususnya NU di Jatim.
“Gus Abid sudah datang ke saya, saya restui ikhtiarnya di Konferwil. Saya juga beri nasihat agar ia menjaga nama baik Mbahnya, KH. Zainuddin Djazuli sebagai tokoh NU yang dituakan di Jawa Timur,” tutur Kiai Marzuki, Selasa (23/7).
Dosen UIN Maliki, Malang ini menjelaskan, sebagai Ketua PWNU ia wajib memberi restu siapapun yang datang meminta restu, termasuk kandidat lain di luar Gus Abid. Hanya saja ia mengingatkan agar dalam Konferwil nanti tidak ada tekanan, intervensi apalagi duit-duitan.
Kiai Marzuki berpesan, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Ketua GP Ansor Jatim bisa melaksanakan rantingisasi, yakni satu kelurahan atau desa ada satu ranting Ansor. Demikian pula satu kelurahan atau desa ada satu peleton Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
“Rantingisasi dan peletonisasi itu wajib hukumnya dilaksanakan oleh Ketua Ansor terpilih. Struktur Ansor harus ada dan menyetuh lapisan masyarakat yang paling bawah. Apalagi ini Jatim, barometer nasional,” imbuhnya.
Terpisah, Gus Abid sebagai kandidat calon Ketua PW GP Ansor Jatim mengungkapkan kesiapan dirinya melaksanakan pesan Kiai Marzuki bila terpilih memimpin Ansor di Jatim untuk 4 tahun ke depan. Abid membeberkan, saat dirinya ditunjuk Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas untuk memimpin Ansor Jatim selama 6 bulan, dirinya telah menghidupkan 432 ranting yang telah mati. Demikian pula dengan sejumlah Cabang yang lama mati, bisa dihidupkan kembali.
Kiai Marzuki mengaku telah didatangi cucu KH. Zainuddin Djazuli itu. Sebagai Ketua PWNU, ia merestui ikhtiar Gus Abid dalam Konferwil Ansor. Ia pun menasehati Gus Abid agar ikhlas dalam berkhidmat di Ansor. Selain itu, Kiai Marzuki juga menasehati Abid agar menjaga nama baik Mbah Din. Karena Mbah Din bukan hanya milik keluarga besar Ploso tapi juga milik seluruh warga NU, khususnya NU di Jatim.
“Gus Abid sudah datang ke saya, saya restui ikhtiarnya di Konferwil. Saya juga beri nasihat agar ia menjaga nama baik Mbahnya, KH. Zainuddin Djazuli sebagai tokoh NU yang dituakan di Jawa Timur,” tutur Kiai Marzuki, Selasa (23/7).
Dosen UIN Maliki, Malang ini menjelaskan, sebagai Ketua PWNU ia wajib memberi restu siapapun yang datang meminta restu, termasuk kandidat lain di luar Gus Abid. Hanya saja ia mengingatkan agar dalam Konferwil nanti tidak ada tekanan, intervensi apalagi duit-duitan.
Kiai Marzuki berpesan, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Ketua GP Ansor Jatim bisa melaksanakan rantingisasi, yakni satu kelurahan atau desa ada satu ranting Ansor. Demikian pula satu kelurahan atau desa ada satu peleton Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
“Rantingisasi dan peletonisasi itu wajib hukumnya dilaksanakan oleh Ketua Ansor terpilih. Struktur Ansor harus ada dan menyetuh lapisan masyarakat yang paling bawah. Apalagi ini Jatim, barometer nasional,” imbuhnya.
Terpisah, Gus Abid sebagai kandidat calon Ketua PW GP Ansor Jatim mengungkapkan kesiapan dirinya melaksanakan pesan Kiai Marzuki bila terpilih memimpin Ansor di Jatim untuk 4 tahun ke depan. Abid membeberkan, saat dirinya ditunjuk Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas untuk memimpin Ansor Jatim selama 6 bulan, dirinya telah menghidupkan 432 ranting yang telah mati. Demikian pula dengan sejumlah Cabang yang lama mati, bisa dihidupkan kembali.
- "Insya Allah, kalau saya diberi kesempatan selama 4 tahun memimpin Ansor di Jatim, saya akan realisasikan satu desa/kelurahan satu ranting Ansor dan satu desa/kelurahan satu peleton Banser. Ranting dan Peleton itu pun tak sekedar ada tapi harus diberdayakan sehingga terasa manfaatnya oleh masyarakat," kata pengajar kitab Fiqih Riyadul Badi'ah di Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri itu. (dir)
COMMENTS