SURABAYA-Kabar wafatnya RKH. Fuad Amin Imron, Bupati Bangkalan dua periode mengejutkan banyak orang. Salah satunya Ali Azhara keluarga Pon...
SURABAYA-Kabar wafatnya RKH. Fuad Amin Imron, Bupati Bangkalan dua periode mengejutkan banyak orang. Salah satunya Ali Azhara keluarga Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Dimata pria yang akrab disapa Gus Ali itu, almarhum Ra Fuad adalah sosok yang istimewa. Sebab, ia adalah ulama sekaligus umara. Nasab sebagai cicit Syekhona Kholil yang merupakan inisiator pendirian Nahdlatul Ulama (NU) membuat Ra Fuad disegani.
"Ra Fuad menurut saya adalah seorang wali dengan kekurangan dan kelebihannya. Beliau ulama sekaligus umara yang disegani. Kita kehilangan sosok beliau yang kharismatik," tutur Gus Ali, Senin (16/9) malam.
Pria yang dijagokan maju dalam Pilwali Surabaya ini mengungkapkan, semasa kepemimpinan Ra Fuad sebagai Bupati banyak kemajuan yang dialami Kabupaten Bangkalan. Terutama di sektor infrastruktur.
Mabinda IKA PMII Jatim ini mengingatkan jasa Ra Fuad besar dalam berdirinya jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang. Kala itu sempat ada penolakkan keras dari masyarakat sebagai pemilik lahan dan pengusaha penyeberangan laut. Namun dengan kharismanya, Ra Fuad bisa menyelesaikan permasalah tersebut.
"Banyak pembangunan infrastruktur di Bangkalan di masa beliau menjadi Bupati, termasuk jembatan Suramadu. Saya kira Suramadu adalah salah satu legacy almarhum," imbuh Gus Ali.
Untuk diketahui, Ra Fuad menghembuskan napas terakhir pada Senin (16/9), pukul 16.20 WIB di Graha Amerta RSUD dr. Soetomo. Politisi Gerindra itu sudah tiga hari dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim karena menderita komplikasi penyakit. Rencanaya jenazah akan dimakamkan pada Selasa (17/9) pagi, di pemakaman keluarga besar Bani Kholil di desa Martajasa, Bangkalan. (dir)
Dimata pria yang akrab disapa Gus Ali itu, almarhum Ra Fuad adalah sosok yang istimewa. Sebab, ia adalah ulama sekaligus umara. Nasab sebagai cicit Syekhona Kholil yang merupakan inisiator pendirian Nahdlatul Ulama (NU) membuat Ra Fuad disegani.
"Ra Fuad menurut saya adalah seorang wali dengan kekurangan dan kelebihannya. Beliau ulama sekaligus umara yang disegani. Kita kehilangan sosok beliau yang kharismatik," tutur Gus Ali, Senin (16/9) malam.
Pria yang dijagokan maju dalam Pilwali Surabaya ini mengungkapkan, semasa kepemimpinan Ra Fuad sebagai Bupati banyak kemajuan yang dialami Kabupaten Bangkalan. Terutama di sektor infrastruktur.
Mabinda IKA PMII Jatim ini mengingatkan jasa Ra Fuad besar dalam berdirinya jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang. Kala itu sempat ada penolakkan keras dari masyarakat sebagai pemilik lahan dan pengusaha penyeberangan laut. Namun dengan kharismanya, Ra Fuad bisa menyelesaikan permasalah tersebut.
"Banyak pembangunan infrastruktur di Bangkalan di masa beliau menjadi Bupati, termasuk jembatan Suramadu. Saya kira Suramadu adalah salah satu legacy almarhum," imbuh Gus Ali.
Untuk diketahui, Ra Fuad menghembuskan napas terakhir pada Senin (16/9), pukul 16.20 WIB di Graha Amerta RSUD dr. Soetomo. Politisi Gerindra itu sudah tiga hari dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim karena menderita komplikasi penyakit. Rencanaya jenazah akan dimakamkan pada Selasa (17/9) pagi, di pemakaman keluarga besar Bani Kholil di desa Martajasa, Bangkalan. (dir)
COMMENTS