SURABAYA-Hari kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid Nabi diperingati oleh umat Islam di Nusantara. Demikiam pula di Kecamatan Tambaksari, wa...
SURABAYA-Hari kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid Nabi diperingati oleh umat Islam di Nusantara. Demikiam pula di Kecamatan Tambaksari, warga Nahdlatul Ulama menggelar Kirab Maulid dalam rangka memperingati Maulid Nabi.
Kirab ini diikuti oleh MWC NU Kecamatan Tambaksari berikut badan otonom (Banom) NU seperti IPNU, IPPNU, Pagar Nusa dan GP Ansor serta Banser. Dalam kirab itu juga diarak bendera dan pataka NU.
"Kegiatan ini bentuk kecintaan kami pada Nabi Muhammad. Terutama warga NU di Kecamatan Tambaksari," ujar Ketua PAC GP Ansor Tambaksari, Khoirul Anam, Ahad (17/11).
Anam melanjutkan, selain melaksanakan tradisi agama yang telah turun-temurun. Kegiatan gerebek kirab Maulid Nabi ini juga sekaligus bentuk melestarikan budaya nusantara, terutama budaya lokal.
Karena itu, para peserta membawa gunungan yang terdiri dari makanan, buah maupun sayuran. Gunungan itu kemudian dibagikan kepada warga saat di garis finish. Hal itu sebagai simbol perolehan berkah dari Nabi muhammad kepada para umatnya.
"Dalam kegiatan ini juga ada unsur seni dan budaya lokal yang kami pertunjukkan. Harapannya para generasi mendatang bisa meneruskan tradisi ini, sehingga tidak punah," tandas Anam.
Sementara itu, tokoh pemuda Tambaksari Achmad Miftahul Farikhin berharap acara kirab grebek Maulid bisa rutin dilaksanakan. Sebab ini bukan sekedar tradisi tapi juga bernilai ibadah karena menanamkan cinta pada agama dan rasul.
Pria yang akrab disapa Gus Farih ini menambahkan, tradisi keagamaan seperti ini juga menyatukan antara warga dengan muspika, baik Danramil, Kapolsek dan Camat beserta ulama dan tokoh masyarakat.
"Di sini semuanya menyatu dan guyub, baik itu ulama, tokoh masyarakat hingga unsur Muspika. Tradisi ini tak boleh punah, harus dilestarikan dan dilanjutkan," pungkas mantan Ketua PAC Ansor Tambaksari tersebut. (dir)
Kirab ini diikuti oleh MWC NU Kecamatan Tambaksari berikut badan otonom (Banom) NU seperti IPNU, IPPNU, Pagar Nusa dan GP Ansor serta Banser. Dalam kirab itu juga diarak bendera dan pataka NU.
"Kegiatan ini bentuk kecintaan kami pada Nabi Muhammad. Terutama warga NU di Kecamatan Tambaksari," ujar Ketua PAC GP Ansor Tambaksari, Khoirul Anam, Ahad (17/11).
Anam melanjutkan, selain melaksanakan tradisi agama yang telah turun-temurun. Kegiatan gerebek kirab Maulid Nabi ini juga sekaligus bentuk melestarikan budaya nusantara, terutama budaya lokal.
Karena itu, para peserta membawa gunungan yang terdiri dari makanan, buah maupun sayuran. Gunungan itu kemudian dibagikan kepada warga saat di garis finish. Hal itu sebagai simbol perolehan berkah dari Nabi muhammad kepada para umatnya.
"Dalam kegiatan ini juga ada unsur seni dan budaya lokal yang kami pertunjukkan. Harapannya para generasi mendatang bisa meneruskan tradisi ini, sehingga tidak punah," tandas Anam.
Sementara itu, tokoh pemuda Tambaksari Achmad Miftahul Farikhin berharap acara kirab grebek Maulid bisa rutin dilaksanakan. Sebab ini bukan sekedar tradisi tapi juga bernilai ibadah karena menanamkan cinta pada agama dan rasul.
Pria yang akrab disapa Gus Farih ini menambahkan, tradisi keagamaan seperti ini juga menyatukan antara warga dengan muspika, baik Danramil, Kapolsek dan Camat beserta ulama dan tokoh masyarakat.
"Di sini semuanya menyatu dan guyub, baik itu ulama, tokoh masyarakat hingga unsur Muspika. Tradisi ini tak boleh punah, harus dilestarikan dan dilanjutkan," pungkas mantan Ketua PAC Ansor Tambaksari tersebut. (dir)
COMMENTS