NGANJUK-Gerakan Selamatkan Mata Air terus dilakukan para aktivis pelestari Wilis dibeberapa tempat. Setelah pada minggu-minggu sebelumnya ak...
NGANJUK-Gerakan Selamatkan Mata Air terus dilakukan para aktivis pelestari Wilis dibeberapa tempat. Setelah pada minggu-minggu sebelumnya aksi di adakan di daerah Kediri, Tulungagung, Ponorogo, dan Trenggakek, kini aksi serupa kembali di gelar di Kabupaten Nganjuk.
Kurang lebih sebanyak 70 personil perwakilan aktivis pelestarian wilis dari LPBI NU, Banser, MPA Duta Wilis, Bayu Arca Pada, Destana Desa Bareng serta Pelestari Kawasan Wilis (Perkawis) hadir dalam kegiatan yang di gelar di Pos 2 pendakian puncak Jontani di Desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Minggu (17/1/2021) pagi.
Penamaman pohon kali ini di pilih jenis Bambu dan Beringin. Ratusan bibit pobon Bambu dan Bringin di tanam di areal hutan lindung di sekitar mata air Desa Bareng.
Menurut Tofan Ardi, salah satu peserta Aksi Selamatkan Mata Air dari Perkawis mengatakan, penanaman bibit pohon bersama para aktivis pelestari wilis itu dilakukan mengingat saat ini di daerah pegunungan Wilis kondisinya sudah tidak baik. Banyak pohon mati dan bahkan dibeberapa lokasi hutan gundul.
"Predikat Wilis sebagai Gunung Air bukanlah mitos, komplek pegunungan Wilis memiliki 38 air terjun. Namun kini banyak sumber air yang mengalami masalah kritis. Maka, kami bersepakat bersama teman-teman untuk terus mengadakan penanaman di semua wilayah kawasan Gunung Wilis, "paparnya.
Lebih lanjut pentolan Pelestari Kawasan Wilis itu mengungkapkan jika sekarang banyak hutan di areal pegunungan Wilis yang sudah alih fungsi sehingga sejumlah mata air di gunung wilis kian kritis.
"Dari tahun ke tahun sumber mata air mulai berkurang akibat deforestasi. Harapan kami gerakan penahan pohon bukan sekedar seremonial saja, tapi harus dirawat dan juga harus ada pemantauan supaya nanti bisa bermanfaat untuk hutan, lingkungan, dan tentunya masyarakat sekitar, "lanjutnya.
Semoga langkah ini semakin menguatkan dan meneguhkan kita semua, lanjut Tofan, sebab tanpa bergerak bersama niscaya apa yang kita inginkan wilis menjadi cagar budaya dan sebagai sumber mata air akan sirna, "tandas Tofan Ardi. (dir)
COMMENTS