Panca, warga Tulangan , Sidoarjo saat menunggu pesanan GRESIK-Bicara Kabupaten Gresik tak bisa lepas dari nuansa religi, tak salah kala...
Panca, warga Tulangan , Sidoarjo saat menunggu pesanan |
GRESIK-Bicara Kabupaten Gresik tak bisa lepas dari nuansa religi, tak salah kalau Gresik mendapat predikat kota santri. Ratusan pondok pesantren skala besar maupun kecil tersebar seantero Gresik. Keberadaan makam Sunan Giri semakin menguatkan sisi religi Gresik.
Gresik selain menjadi jujukan untuk wisata religi juga pas untuk wisata kuliner. Dari menu barat sampai tradisional ada di kota Pudak ini. Satu diantaranya nasi krawu, jenis kuliner ini sangat familiar di Gresik. Tak lengkap rasanya kalau ke Gresik tanpa makan nasi krawu.
Dari sekian banyak warung nasi krawu di Gresik, warung nasi krawu Bu Israh bisa menjadi pilihan. Warung yang terletak di Pasar Baru Gresik ini buka selama 24 jam. Lokasinya juga tepat di pinggir jalan, hingga mudah menemukan warung turunan dari Hajah Tiban.
Desi Panca Indra, warga Tulangan, Sidoarjo mengakui kelezatan nasi krawu Bu Israh. Alumni Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya yang akrab disapa Panca ini mengaku sampai tambah dua kali. Selain lapar selepas takziah dan ziarah di makam Sunan Giri, ia mengaku ketagihan dengan lezatnya nasi krawu Bu Israh.
“Nasi krawu Bu Israh lezat, kalau gak nambah kurang lengkap. Apalagi tengah malam seperti ini,” ujar Panca.
Kalau diamati secara seksama, nasi krawu Bu Israh tak beda jauh dengan nasi krawu yang ada di Gresik pada umumnya. Selain menggunakan alas daun pisang, di atas nasi juga dihiasi daging sapi suwir-suwir, semur daging, jeroan dan serundeng. Mungkin yang membedakannya adalah sambal terasi, rasanya tak hanya pedas tapi juga menyegarkan.
“Nasi krawu di sini memang lezat, beda dengan yang biasa saya makan di Surabaya. Apalagi minumnya dengan teh manis panas, benar-benar maknyus,” imbuh Adi Suprayitno, warga Wiyung, Surabaya.
COMMENTS