JAKARTA-Memasuki tahun politik pemilu 2019 ini, Forum Silaturrahim Takmir Masjid (FSTM) Jakarta mengajak seluruh takmir masjid untuk melakuk...
JAKARTA-Memasuki tahun politik pemilu 2019 ini, Forum Silaturrahim Takmir Masjid (FSTM) Jakarta mengajak seluruh takmir masjid untuk melakukan upaya pencegahan agar masjid tidak dijadikan alat media politik serta disalahgunakan oleh oknum tak bertanggungjawab untuk berkampanye.
Seruan itu disampaikan Koordinator FSTM Jakarta, Ahmad Muslim. Menurut Ahmad, hal itu dilakukan agar hubungan keharmonisan umat tetap terjaga meskipun berbeda pandangan pilihan di Pemilu 2019. Dan masjid kembali berfungsi sebagaimana mestinya yaitu tempat ibadah menebar rahmat, kebaikan dan sebagai wadah pemersatu umat, bangsa dan negara. Sehingga dakwah di masjid menjadi lebih sejuk tanpa kepentingan kampanye politik.
Realita saat ini tuduhan kafir, musyrik dan munafik terhadap paham yang berbeda mengindikasikan radikalisme agama telah berkembang di masjid-masjid tertentu bisa menjadi pemicu perpecahan bangsa.
Oleh karena itu, menjadi tugas penting takmir masjid bersama tokoh agama dan masyarakat untuk mengikis habis sebelum tumbuh menjadi besar. Isu politik yang diangkat kepermukaan seharusnya bagaimana cara mengurangi kemiskinan dan pengangguran bukan dengan kampanye hitam, fitnah dan berita bohong (Hoax) agar lebih subtantif menciptakan sistem demokrasi yang damai.
Maka dari itu dalam acara Halaqoh dan Silaturrahim ini kami Forum Silaturrahim Takmir Masjid (FSTM) Jakarta menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Menolak segala bentuk politisasi masjid yang dapat memecah belah persatuan umat dengan menjaga peran dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah kepada Allah SWT, pusat gerakan dakwah, pendidikan dan kegiatan sosial keagamaan lainnya.
2. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan mengembalikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, serta menyerukan kepada umat Islam untuk turut serta terlibat aktif dalam menjaga dan memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah menebar kebaikan dan tempat penyampaian ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
3. Menolak paham radikalisme yang menyusup dari masjid ke masjid sebagai wujud menjaga dan merawat NKRI, dengan menjaga persatuan dan kesatuan untuk mencintai negara Indonesia guna mencapai Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Ghafuur. (TB)
COMMENTS