SURABAYA-Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas memberi apresiasi kepada Moh Abid Umar Faruq (Gus Abid) atas ...
SURABAYA-Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas memberi apresiasi kepada Moh Abid Umar Faruq (Gus Abid) atas khidmatnya selama 6 bulan memimpin GP Ansor Jatim. Menurut pria yang akrab disapa Gus Yaqut, Gus Abid berhasil menggerakan organisasi Ansor di Jawa Timur sehingga berjalan dengan baik.
Menurut pria yang namanya banyak beredar dalam bursa kandidat menteri kabinet yang beredar di media sosial ini mengungkapkan, tak mudah menghidupkan 432 Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang sudah mati atau tidak aktif. Namun Gus Abid berhasil menghidupkan 432 PAC itu dalam waktu 6 bulan.
"Karena itu, saya sebagai Ketua Umum mengapresiasi setinggi-tingginya apa yang telah dilakukan Gus Abid selama 6 bulan memimpin GP Ansor Jatim. Tapi memang kurang maksimal kalau konferensi dilaksanakan bulan puasa, karena kmi bisa memahami konferwil dilaksankan setelah Lebara," tutur Gus Yaqut, dalam sambutannya di acara Buka Puasa bersama Pimpinan Cabang GP Ansor se Jawa Timur di Hotel Elmi, Surabaya, Minggu (2/6).
Terkait adanya gerakan 26 cabang GP Ansor di Jatim yang meminta Pimpinan Pusat untuk tidak memperpanjang SK Gus Abid dan menunjuk careteker untuk mempersiapkan konferensi wilayah, menurut Gus Yaqut itu hal yang tak perlu dilakukan tapi nyatanya dilakukan. Karena itu, Panglima Tertinggi Banser itu telah mengingatkan para ketua cabang tersebut.
Gus Yaqut menjelaskan, perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah di Ansor. Sehingga harusnya disikapi biasa saja, tak perlu sampai diekspos ke media. Apalagi kalau yang disampaikan itu soal jabatan. Karena tanpa diekspos pun konferensi wilayah pasti diselenggarakan.
"Apa yang dilakukan 26 cabang itu sesuatu yang tak perlu dilakukan tapi nyatanya malah dilakukan. Karena itu kami sudah ingatkan yang bersangkutan," tegas Gus Yaqut.
Sementara itu, Gus Abid, Ketua PW GP Ansor Jatim demisioner mengakui belum memutuskan maju atau tidak dalam ajang konferwil bulan depan. Karena dalam Ansor itu tidak ada tradisi mencalonkan diri tetapi dicalonkan.
Karena itu, pihaknya menyerahkan aspirasi soal konferwil kepada Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) selaku pemilik mandat. Sedangkan untuk pelaksanaannya sudah ada careteker yang ditunjuk Ketua Umum sebagai penanggung jawab pelaksanaan konferwil.
"Saya juga akan minta izin ke Mbah Din (KH. Zainuddin Djazuli) selaku orang yang dituakan di keluarga. Apakah saya diizinkan ikut konferwil atau tidak. Karena bagi saya pengabdian di Ansor tidak harus menjadi Ketua PW, bisa saja saya menjadi Ketua di PP atau bahkan di PAC Ploso," imbuh cucu KH. Zainuddin Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Mojo, Kediri itu.
Sekedar diketahui, bursa pemilihan Ketua Ansor Jawa Timur mengerucut pada dua nama, yaitu Moh Abid Umar Faruq (Ketua PW Ansor demisioner) dan Syafiq Syauqi (Ketua PC Ansor Tuban). Belakangan muncul pula nama Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Sekretaris PW Ansor demisioner). (dir)
Menurut pria yang namanya banyak beredar dalam bursa kandidat menteri kabinet yang beredar di media sosial ini mengungkapkan, tak mudah menghidupkan 432 Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang sudah mati atau tidak aktif. Namun Gus Abid berhasil menghidupkan 432 PAC itu dalam waktu 6 bulan.
"Karena itu, saya sebagai Ketua Umum mengapresiasi setinggi-tingginya apa yang telah dilakukan Gus Abid selama 6 bulan memimpin GP Ansor Jatim. Tapi memang kurang maksimal kalau konferensi dilaksanakan bulan puasa, karena kmi bisa memahami konferwil dilaksankan setelah Lebara," tutur Gus Yaqut, dalam sambutannya di acara Buka Puasa bersama Pimpinan Cabang GP Ansor se Jawa Timur di Hotel Elmi, Surabaya, Minggu (2/6).
Terkait adanya gerakan 26 cabang GP Ansor di Jatim yang meminta Pimpinan Pusat untuk tidak memperpanjang SK Gus Abid dan menunjuk careteker untuk mempersiapkan konferensi wilayah, menurut Gus Yaqut itu hal yang tak perlu dilakukan tapi nyatanya dilakukan. Karena itu, Panglima Tertinggi Banser itu telah mengingatkan para ketua cabang tersebut.
Gus Yaqut menjelaskan, perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah di Ansor. Sehingga harusnya disikapi biasa saja, tak perlu sampai diekspos ke media. Apalagi kalau yang disampaikan itu soal jabatan. Karena tanpa diekspos pun konferensi wilayah pasti diselenggarakan.
"Apa yang dilakukan 26 cabang itu sesuatu yang tak perlu dilakukan tapi nyatanya malah dilakukan. Karena itu kami sudah ingatkan yang bersangkutan," tegas Gus Yaqut.
Sementara itu, Gus Abid, Ketua PW GP Ansor Jatim demisioner mengakui belum memutuskan maju atau tidak dalam ajang konferwil bulan depan. Karena dalam Ansor itu tidak ada tradisi mencalonkan diri tetapi dicalonkan.
Karena itu, pihaknya menyerahkan aspirasi soal konferwil kepada Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) selaku pemilik mandat. Sedangkan untuk pelaksanaannya sudah ada careteker yang ditunjuk Ketua Umum sebagai penanggung jawab pelaksanaan konferwil.
"Saya juga akan minta izin ke Mbah Din (KH. Zainuddin Djazuli) selaku orang yang dituakan di keluarga. Apakah saya diizinkan ikut konferwil atau tidak. Karena bagi saya pengabdian di Ansor tidak harus menjadi Ketua PW, bisa saja saya menjadi Ketua di PP atau bahkan di PAC Ploso," imbuh cucu KH. Zainuddin Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Mojo, Kediri itu.
Sekedar diketahui, bursa pemilihan Ketua Ansor Jawa Timur mengerucut pada dua nama, yaitu Moh Abid Umar Faruq (Ketua PW Ansor demisioner) dan Syafiq Syauqi (Ketua PC Ansor Tuban). Belakangan muncul pula nama Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Sekretaris PW Ansor demisioner). (dir)
COMMENTS