SURABAYA-Dwi Astutik memantapkan langkahnya maju sebagai kandidat calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Surabaya lewat partai politik (parpol). ...
SURABAYA-Dwi Astutik memantapkan langkahnya maju sebagai kandidat calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Surabaya lewat partai politik (parpol). Hal itu dibuktikan oleh aktivis pendidikan itu dengan mengembalikan formulir pendaftaran di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Wakil Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur itu, sebelumnya juga telah mengembalikan formulir pendaftaran di Partai NasDem. Sementara di PDI Perjuangan, ia telah menjalani proses fit and proper test. Komunikasi politik dengan partai lain pun sudah dijalin dosen UINSA itu, diantaranya dengan PAN dan Gerindra.
"Saya optimis maju lewat partai politik dari pada jalur perseorangan atau independen. Karena ada arahan dari tokoh politik dan tokoh masyarakat yang saya anggap guru, supaya saya fokus maju lewat partai politik," tutur perempuan yang akrab disapa Bunda Dwi itu, Jumat (18/10) malam.
Perempuan bergelar doktor ini mengungkapkan, dalam kehidupan negara ini ada tiga instrumen penting, yaitu partai politik yang bermuara di legislatif, eksekutif dan rakyat. Ketiganya harus seiring sejalan dan bersinergis untuk mencapai tujuan bersama.
Begitu pula seorang kepala daerah, tidak bisa memisahkan diri dari partai sebagai instrumen demokrasi yang menjadi wadah aspirasi rakyat. Karena itu, kepala daerah tidak bisa jalan tanpa partai politik. Sebab pemerintah itu adalah eksekutif dan legislatif.
"Saya ingin kerja bersama, tidak jalan sendiri atau hanya dengan satu golongan saja. Karena itu saya mantap memilih jalur partai politik sebagai ikhtiar maju dalam pilwali Surabaya," imbuh Bendahara Dewan Pendidikan Jatim ini.
Terpisah, Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Puji Kurniawati Andansari menjelaskan, total sudah ada 19 orang yang mengambil formulir pendaftaran dari PSI. Baik sebagai kandidat Cawali maupun Cawawali.
Tujuh diantaranya sudah mengembalikan formulir pendaftaran. Mereka adalah Dhita Galih Prakoso, Edy Winarto, Budi Santoso, Sutjipto Joe Angga, Ngatmisih, Dwi Astutik dan Fendy Pratama.
"Per 18 Oktober ini, sudah ada 19 orang yang mengambil formulir dari PSI. Sebanyak 7 orang sudah mengembalikan formulir dan melengkapi persyaratan. Calon lain akan kami tunggu sampai 20 Oktober yang menjadi tenggat akhir pebdaftaran," pungkas perempuan berkerudung tersebut. (dir)
Wakil Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur itu, sebelumnya juga telah mengembalikan formulir pendaftaran di Partai NasDem. Sementara di PDI Perjuangan, ia telah menjalani proses fit and proper test. Komunikasi politik dengan partai lain pun sudah dijalin dosen UINSA itu, diantaranya dengan PAN dan Gerindra.
"Saya optimis maju lewat partai politik dari pada jalur perseorangan atau independen. Karena ada arahan dari tokoh politik dan tokoh masyarakat yang saya anggap guru, supaya saya fokus maju lewat partai politik," tutur perempuan yang akrab disapa Bunda Dwi itu, Jumat (18/10) malam.
Perempuan bergelar doktor ini mengungkapkan, dalam kehidupan negara ini ada tiga instrumen penting, yaitu partai politik yang bermuara di legislatif, eksekutif dan rakyat. Ketiganya harus seiring sejalan dan bersinergis untuk mencapai tujuan bersama.
Begitu pula seorang kepala daerah, tidak bisa memisahkan diri dari partai sebagai instrumen demokrasi yang menjadi wadah aspirasi rakyat. Karena itu, kepala daerah tidak bisa jalan tanpa partai politik. Sebab pemerintah itu adalah eksekutif dan legislatif.
"Saya ingin kerja bersama, tidak jalan sendiri atau hanya dengan satu golongan saja. Karena itu saya mantap memilih jalur partai politik sebagai ikhtiar maju dalam pilwali Surabaya," imbuh Bendahara Dewan Pendidikan Jatim ini.
Terpisah, Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Puji Kurniawati Andansari menjelaskan, total sudah ada 19 orang yang mengambil formulir pendaftaran dari PSI. Baik sebagai kandidat Cawali maupun Cawawali.
Tujuh diantaranya sudah mengembalikan formulir pendaftaran. Mereka adalah Dhita Galih Prakoso, Edy Winarto, Budi Santoso, Sutjipto Joe Angga, Ngatmisih, Dwi Astutik dan Fendy Pratama.
"Per 18 Oktober ini, sudah ada 19 orang yang mengambil formulir dari PSI. Sebanyak 7 orang sudah mengembalikan formulir dan melengkapi persyaratan. Calon lain akan kami tunggu sampai 20 Oktober yang menjadi tenggat akhir pebdaftaran," pungkas perempuan berkerudung tersebut. (dir)
COMMENTS