SURABAYA-Bursa Calon Walikota Surabaya semakin ramai, sejalan dibukanya proses pendaftaran oleh sejumlah partai politik. Sejumlah figur de...
SURABAYA-Bursa Calon Walikota Surabaya semakin ramai, sejalan dibukanya proses pendaftaran oleh sejumlah partai politik. Sejumlah figur dengan latar belakang masing-masing pun mendaftar sebagai calon pemimpin Kota Surabaya untuk 5 tahun ke depan.
Satu diantara figur yang berniat maju dalm kontestasi pilwali Surabaya 2020 itu, adalah Hariyanto. Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Surabaya itu sudah mendaftar di Partai NasDem dan PSI. Ia mengusung konsep Cukup Satu Periode sebagai Walikota Surabaya.
"Kalau program kerja, saya kira hampir sama dengan yang lain. Tapi saya pribadi mengusung konsep cukup satu periode menjadi Walikota Surabaya," ujar pria yang akrab disapa Cak Har itu, Minggu (20/10).
Orang nomor satu di Peradi Surabaya ini mengingatkan, jabatan publik seperti Walikota, Gubernur hingga Presiden adalah berkah demokrasi yang menjadi hak setiap warga negara. Karena itu, ia mengaku tak mau menikmati berkah itu sendiri saja, atau justru menutup peluang orang lain untuk menduduki jabatan tersebut.
Karena itu, ia bertekad cukup satu periode saja menjadi Walikota Surabaya. Setelah itu, biarkan walikota berikut yang melanjutkan. Pihaknya justru akan menyiapkan karpet merah bagi penggantinya.
"Saya sadar, konsep ini memang kurang populer bagi partai politik. Tapi ini yang akan saya laksanakan. Saya akan memulai tradisi baru. Prinsipnya, jabatan adalah jalan pengabdian, bukan jalan kekuasaan," imbuh pria yang juga Ketua Ikadin Surabaya tersebut.
Hariyanto mengaku memilih mendaftar ke Partai NasDem dan PSI karena partai tersebut tidak memberlakukan mahar politik. Menurutnya, hal itu sangat positif dalam membangun demokrasi yang sehat.
Dirinya yakin demokrasi harus dibangun lewat kesadaran politik, bukan money politik atau politik uang. Karena itu politik tanpa mahar yang diusung NasDem dan PSI bisa menekan biaya politik tinggi yang selama ini terjadi.
"Tanpa money politic, saya yakin korupsi bisa ditekan seminim mungkin. Dengan begitu APBD bisa dinikmat secara maksimal oleh rakyat lewat pembangunan," pungkasnya. (dir)
Satu diantara figur yang berniat maju dalm kontestasi pilwali Surabaya 2020 itu, adalah Hariyanto. Ketua DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Surabaya itu sudah mendaftar di Partai NasDem dan PSI. Ia mengusung konsep Cukup Satu Periode sebagai Walikota Surabaya.
"Kalau program kerja, saya kira hampir sama dengan yang lain. Tapi saya pribadi mengusung konsep cukup satu periode menjadi Walikota Surabaya," ujar pria yang akrab disapa Cak Har itu, Minggu (20/10).
Orang nomor satu di Peradi Surabaya ini mengingatkan, jabatan publik seperti Walikota, Gubernur hingga Presiden adalah berkah demokrasi yang menjadi hak setiap warga negara. Karena itu, ia mengaku tak mau menikmati berkah itu sendiri saja, atau justru menutup peluang orang lain untuk menduduki jabatan tersebut.
Karena itu, ia bertekad cukup satu periode saja menjadi Walikota Surabaya. Setelah itu, biarkan walikota berikut yang melanjutkan. Pihaknya justru akan menyiapkan karpet merah bagi penggantinya.
"Saya sadar, konsep ini memang kurang populer bagi partai politik. Tapi ini yang akan saya laksanakan. Saya akan memulai tradisi baru. Prinsipnya, jabatan adalah jalan pengabdian, bukan jalan kekuasaan," imbuh pria yang juga Ketua Ikadin Surabaya tersebut.
Hariyanto mengaku memilih mendaftar ke Partai NasDem dan PSI karena partai tersebut tidak memberlakukan mahar politik. Menurutnya, hal itu sangat positif dalam membangun demokrasi yang sehat.
Dirinya yakin demokrasi harus dibangun lewat kesadaran politik, bukan money politik atau politik uang. Karena itu politik tanpa mahar yang diusung NasDem dan PSI bisa menekan biaya politik tinggi yang selama ini terjadi.
"Tanpa money politic, saya yakin korupsi bisa ditekan seminim mungkin. Dengan begitu APBD bisa dinikmat secara maksimal oleh rakyat lewat pembangunan," pungkasnya. (dir)
COMMENTS