TRENGGALEK - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan para kader Ansor, Banser, dan warga NU tidak ak...
TRENGGALEK - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan para kader Ansor, Banser, dan warga NU tidak akan setitik pun luntur kesetiaannya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Yaqut mengatakan, kecintaan warga NU kepada negeri ini sudah mendarah daging, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka sehingga sampai kapan pun akan tetap cinta NKRI.
"Sejarah mencatat kecintaan kita pada NKRI. Berjuang bersama komponen bangsa lainnya, sejak 1934 sebelum kemerdekaan hingga muncul resolusi jihad dari Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari. Kemudian menumpas pemberontakan PKI tahun 1948 dan 1965. Pada 1955 Ansor dan Banser juga berada di depan menghadapi pemberontakan DI/TII. Ini bukti cinta kita kepada NKRI," tegas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, di depan ribuan anggota Banser, di tepi Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (13/10) sore.
Dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang Ansor Trenggalek dan Pembaretan Satkorcab Banser Trenggalek tersebut Gus Yaqut menjelaskan, kecintaan para kader NU kepada NKRI digerakkan para kiai.
"Kita nggak mungkin bergerak di depan kalau nggak diminta para kiai. Para kiai NU itu cinta NKRI, cinta bangsa ini. Sebab itu, Ansor dan Banser selalu siap kapanpun untuk para kiai. Sebab itu, lanjut dia, para kader Ansor dan Banser harus selalu ikut dawuhnya para kiai dan selalu menjaga marwah NU," ujarnya.
Menurut Gus Yaqut, Indonesia dengan keberagaman terlalu indah untuk tidak dicintai. Sebab itu, lanjutnya, keutuhan NKRI harus dijaga dan dirawat.
"Para muassis NU, Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari, Kiai Bisri Sansuri, Kiai Wahab Chasbullah, bersama komponen bangsa lain bersepakat NKRI adalah final. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Islam, Budda, Hindu, Katolik, Kristen. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Jawa, Batak, Sunda, Padang, Ambon, Papua, dll. Sampai kapan pun kita akan terus berada di garis terdepan untuk mempertahankan NKRI," tandasnya.
Dia menegaskan, siapa pun yang akan mengubah NKRI, seperti HTI akan berhadapan dengan Ansor dan Banser.
Selain Gus Yaqut, hadir Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Korwil Ansor Jatim Syaikhul Islam dan sekretaris Abid Umar Farouk, Ketua PW Ansor Jatim Ahmad Syafiq Syauqi dan Sekretaris Ahmad Ghufron Siradj, Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin, Ketua PC Ansor Trenggalek Izzudin Zakki, Ketua NU Trenggalek dan banom, organisasi lintas agama, dll.
Sementara, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni meminta seluruh kader niat lillahi ta'ala dalam berkhidmah di Ansor dan Banser.
"Caranya, mengamalkan, mendakwahkan, dan menjaga Islam ahlusunnah wal jamaah an nahdliyah," katanya.
Sedangkan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin siap untuk membantu membesarkan Ansor dan Banser Trenggalek. (dir)
Menurut Yaqut mengatakan, kecintaan warga NU kepada negeri ini sudah mendarah daging, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka sehingga sampai kapan pun akan tetap cinta NKRI.
"Sejarah mencatat kecintaan kita pada NKRI. Berjuang bersama komponen bangsa lainnya, sejak 1934 sebelum kemerdekaan hingga muncul resolusi jihad dari Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari. Kemudian menumpas pemberontakan PKI tahun 1948 dan 1965. Pada 1955 Ansor dan Banser juga berada di depan menghadapi pemberontakan DI/TII. Ini bukti cinta kita kepada NKRI," tegas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, di depan ribuan anggota Banser, di tepi Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (13/10) sore.
Dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang Ansor Trenggalek dan Pembaretan Satkorcab Banser Trenggalek tersebut Gus Yaqut menjelaskan, kecintaan para kader NU kepada NKRI digerakkan para kiai.
"Kita nggak mungkin bergerak di depan kalau nggak diminta para kiai. Para kiai NU itu cinta NKRI, cinta bangsa ini. Sebab itu, Ansor dan Banser selalu siap kapanpun untuk para kiai. Sebab itu, lanjut dia, para kader Ansor dan Banser harus selalu ikut dawuhnya para kiai dan selalu menjaga marwah NU," ujarnya.
Menurut Gus Yaqut, Indonesia dengan keberagaman terlalu indah untuk tidak dicintai. Sebab itu, lanjutnya, keutuhan NKRI harus dijaga dan dirawat.
"Para muassis NU, Hadratussyeikh Hasyim Asy'ari, Kiai Bisri Sansuri, Kiai Wahab Chasbullah, bersama komponen bangsa lain bersepakat NKRI adalah final. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Islam, Budda, Hindu, Katolik, Kristen. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Jawa, Batak, Sunda, Padang, Ambon, Papua, dll. Sampai kapan pun kita akan terus berada di garis terdepan untuk mempertahankan NKRI," tandasnya.
Dia menegaskan, siapa pun yang akan mengubah NKRI, seperti HTI akan berhadapan dengan Ansor dan Banser.
Selain Gus Yaqut, hadir Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Korwil Ansor Jatim Syaikhul Islam dan sekretaris Abid Umar Farouk, Ketua PW Ansor Jatim Ahmad Syafiq Syauqi dan Sekretaris Ahmad Ghufron Siradj, Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin, Ketua PC Ansor Trenggalek Izzudin Zakki, Ketua NU Trenggalek dan banom, organisasi lintas agama, dll.
Sementara, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni meminta seluruh kader niat lillahi ta'ala dalam berkhidmah di Ansor dan Banser.
"Caranya, mengamalkan, mendakwahkan, dan menjaga Islam ahlusunnah wal jamaah an nahdliyah," katanya.
Sedangkan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin siap untuk membantu membesarkan Ansor dan Banser Trenggalek. (dir)
COMMENTS