SURABAYA - Pelaksana Tugas Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo bersama sejumlah pejabat Pemkot Pasuruan tampil dengan kostum ala Supe...
SURABAYA - Pelaksana Tugas Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo bersama sejumlah pejabat Pemkot Pasuruan tampil dengan kostum ala Superhero di tengah siswa-siswi SDN Gentong. Kehadiran pejabat yang akrab disapa Teno itu dalam rangka proses trauma healing pasca ambruknya atap SDN Gentong. Sontak, kehadiran orang nomor satu di Kota Pasuruan itu disambut antusias para siswa-siswi yang sempat mengalami traumatik itu.
Anggota DPRD Jawa Timur, Aida Fitriati mengapresiasi langkah Pemkot Pasuruan, khususnya Dinas Pendidikan yang telah melakukan kegiatan trauma healing terhadap siswa-siswa SDN Gentong. Trauma healing tersebut merupakan langkah untuk memulihkan mental anak dari keadaan traumatik pasca mengalami bencana.
"Apa yang dilakukan Pak Walikota itu kreatif dan tentunya menghibur para siswa-siswi. Semoga bisa berangsur pulih secara psikis dan proses belajar mengajar bisa dimulai kembali seperti semula," ungkap politisi PKB asal Pasuruan yang akrab disapa Ning Fitri itu, Senin (11/11).
Proses kegiatan trauma healing tidak dilakukan di SDN Gentong, namun dilakukan di halaman Madrasah Diniyah Al Islamiyah yang berada di gang masjid Al Ghofuriyah, Rt 01 Rw 06 Kelurahan Gentong, kecamatan Gadingrejo, kota Pasuruan. Bentuk kegiatan trauma healing dilakukan dengan mengajak siswa-siswi bernyanyi dan gerakan joget ceria.
Disela-sela kegitan itu, juga ada permainan kuis berhadiah langsung uang tunai. Permainan tersebut sontak mengundang tawa ceria dari siswa-siswi.Selain permainan kuis, juga ada penampilan superhero yang diperankan oleh bagian protokol Kota Pasuruan.
"Semoga kerusakan fisik di SDN Gentong bisa segera diperbaik dan dipastikan kondisi bangunan aman. Dengan begitu para siswa-siswi bisa belajar dengan tenang. Orangtua pun bisa tenang melepas anaknya sekolah," pungkas Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Kabupaten Pasuruan itu.
Sebelumnya, SDN Gentong yang terletak di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ambruk pada Selasa (5/11) pagi. Peristiwa yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar itu menelan dua korba jiwa, seorang guru dan seorang siswi. Sementara puluhan siswa-siswi lainnya mengalami luka ringan mau pun patah tulang.
Para siswa-siswi pun mengalami traumatik pasca bencana. Musibah ambruknya sekolah ini mendapat perhatian besar publik. Mendikbud Nadim Makarim dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pun menyempatkan diri meninjau lokasi sekolah dan bertakziah ke rumah korban. (dir)
Anggota DPRD Jawa Timur, Aida Fitriati mengapresiasi langkah Pemkot Pasuruan, khususnya Dinas Pendidikan yang telah melakukan kegiatan trauma healing terhadap siswa-siswa SDN Gentong. Trauma healing tersebut merupakan langkah untuk memulihkan mental anak dari keadaan traumatik pasca mengalami bencana.
"Apa yang dilakukan Pak Walikota itu kreatif dan tentunya menghibur para siswa-siswi. Semoga bisa berangsur pulih secara psikis dan proses belajar mengajar bisa dimulai kembali seperti semula," ungkap politisi PKB asal Pasuruan yang akrab disapa Ning Fitri itu, Senin (11/11).
Proses kegiatan trauma healing tidak dilakukan di SDN Gentong, namun dilakukan di halaman Madrasah Diniyah Al Islamiyah yang berada di gang masjid Al Ghofuriyah, Rt 01 Rw 06 Kelurahan Gentong, kecamatan Gadingrejo, kota Pasuruan. Bentuk kegiatan trauma healing dilakukan dengan mengajak siswa-siswi bernyanyi dan gerakan joget ceria.
Disela-sela kegitan itu, juga ada permainan kuis berhadiah langsung uang tunai. Permainan tersebut sontak mengundang tawa ceria dari siswa-siswi.Selain permainan kuis, juga ada penampilan superhero yang diperankan oleh bagian protokol Kota Pasuruan.
"Semoga kerusakan fisik di SDN Gentong bisa segera diperbaik dan dipastikan kondisi bangunan aman. Dengan begitu para siswa-siswi bisa belajar dengan tenang. Orangtua pun bisa tenang melepas anaknya sekolah," pungkas Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Kabupaten Pasuruan itu.
Sebelumnya, SDN Gentong yang terletak di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ambruk pada Selasa (5/11) pagi. Peristiwa yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar itu menelan dua korba jiwa, seorang guru dan seorang siswi. Sementara puluhan siswa-siswi lainnya mengalami luka ringan mau pun patah tulang.
Para siswa-siswi pun mengalami traumatik pasca bencana. Musibah ambruknya sekolah ini mendapat perhatian besar publik. Mendikbud Nadim Makarim dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pun menyempatkan diri meninjau lokasi sekolah dan bertakziah ke rumah korban. (dir)
COMMENTS