SURABAYA- Ada pernyataan menarik dari Ketua Orwil Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Ismail Nachu terkait Pilkada Sura...
SURABAYA- Ada pernyataan menarik dari Ketua Orwil Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Ismail Nachu terkait Pilkada Surabaya.
Ismail Nachu meminta masyarakat untuk memperhatikan keterwakilan Nahdliyyin dan Madura dalam kepemimpinan Surabaya, baik sebagai Calon Walikota maupun sebagai Calon Wakil Walikota.
Wakil Ketua Ikatan Alumni UIN Surabaya ini menjelaskan bahwa eksistensi dan kontribusi warga Nahdliyin dan warga madura di Surabaya sangat signifikan dari masa ke masa. NU berdiri di Surabaya atas inisiasi orang Madura, maka selayaknya jika kepeminpinan Surabaya mengakomodasi representasi Nahdliyyin dan Madura di Surabaya.
"Bahkan seharusnya figur yang mewakili keterwakilan NU dan Madura menjadi prioritas untuk diusung," tutur Ismail Nachu, Jumat (17/1).
Dalam pantauan media, Bakal Calon Walikota Surabaya yang mendapat dukungan komunitas warga madura melalui pimpinan pusat ormas-ormas Madura adalah keponakan Mahfud MD, Firman Syah Ali. Selain didukung penuh oleh warga madura, aktivis '98 ini juga merupakan kader NU sejak kecil, sejak dari IPNU.
Juru Bicara Tim Relawan Firman Syah Ali, Ustad Kornel mengucapkan terima kasih atas pernyataan Ketua ICMI tentang pentingnya keterwakilan Madura dan NU dalam pilkada Surabaya, walau ketua ICMI tidak meyebut nama namun jelas sekali Cak Firman asli orang NU, aktivis NU, kader NU, bukan sekedar orang non NU yang didukung oleh salah satu tokoh NU secara personal misalnya.
"Cak Firman ini juga madura tulen, bukan sekedar salah satu buyutnya dulu berasal dari madura, atau bapaknya dulu pernah dinas di madura sehingga yang bersangkutan lahir di madura." pungkas Ustad Kornel dengan penuh semangat. (dir)
Ismail Nachu meminta masyarakat untuk memperhatikan keterwakilan Nahdliyyin dan Madura dalam kepemimpinan Surabaya, baik sebagai Calon Walikota maupun sebagai Calon Wakil Walikota.
Wakil Ketua Ikatan Alumni UIN Surabaya ini menjelaskan bahwa eksistensi dan kontribusi warga Nahdliyin dan warga madura di Surabaya sangat signifikan dari masa ke masa. NU berdiri di Surabaya atas inisiasi orang Madura, maka selayaknya jika kepeminpinan Surabaya mengakomodasi representasi Nahdliyyin dan Madura di Surabaya.
"Bahkan seharusnya figur yang mewakili keterwakilan NU dan Madura menjadi prioritas untuk diusung," tutur Ismail Nachu, Jumat (17/1).
Dalam pantauan media, Bakal Calon Walikota Surabaya yang mendapat dukungan komunitas warga madura melalui pimpinan pusat ormas-ormas Madura adalah keponakan Mahfud MD, Firman Syah Ali. Selain didukung penuh oleh warga madura, aktivis '98 ini juga merupakan kader NU sejak kecil, sejak dari IPNU.
Juru Bicara Tim Relawan Firman Syah Ali, Ustad Kornel mengucapkan terima kasih atas pernyataan Ketua ICMI tentang pentingnya keterwakilan Madura dan NU dalam pilkada Surabaya, walau ketua ICMI tidak meyebut nama namun jelas sekali Cak Firman asli orang NU, aktivis NU, kader NU, bukan sekedar orang non NU yang didukung oleh salah satu tokoh NU secara personal misalnya.
"Cak Firman ini juga madura tulen, bukan sekedar salah satu buyutnya dulu berasal dari madura, atau bapaknya dulu pernah dinas di madura sehingga yang bersangkutan lahir di madura." pungkas Ustad Kornel dengan penuh semangat. (dir)
COMMENTS