SURABAYA-Pasca pandemi virus corona (Covid-19) kebutuhan alat pelindung diri seperti masker dan hand sanitezer (cairan pembersih tangan) s...
SURABAYA-Pasca pandemi virus corona (Covid-19) kebutuhan alat pelindung diri seperti masker dan hand sanitezer (cairan pembersih tangan) semakin meningkat. Terlebih di Kota Surabaya yang masuk zona merah di Jawa Timur.
Kesadaran warga Kota Surabaya untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) semakin tinggi. Hal itu menyusul tingginya angka positif covid-19 di ibukota Jawa Timur tersebut. Namun sayangnya, alat pelindung diri saat ini semakin langka. Kalau pun ada harganya melambung tinggi.
Kondisi ini tak luput dari perhatian seorang pengacara asal Surabaya. Hadi Mulyo Utomo pun tergerak untuk membantu warga dengan mendonasikan masker dan hand sanitizer.
"Saya khawatir dengan keselamatan warga Kota Surabaya yang minim alat pelindung diri, padahal Surabaya masuk kategori zona merah. Karena itu saya tergerak untuk membagikan masker dan cairan pembersih tangan kepada warga Pakis Gunung, Kecamatan Sawahan. Insya Allah, nanti bergilir di wilayah lain di Surabaya," ujar Koordinator Tim Hukum Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim 2018 itu, Senin (23/3) petang.
Ketua Litigasi LBH Ansor Jatim ini mengakui, dirinya pun sempat kesulitan mendapatkan masker dan cairan pembersih tangan. Namun beruntung, berkat bantuan relasinya di Jakarta, ia berhasil mendapatkan alat pelindung diri tersebut. Itu pun harus inden selama 3-7 hari.
Hadi melanjutkan, di sisi lain pemerintah baik Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jatim sudah punya beban tugas yang besar dalam penanganan covid-19. Karena itu, pengacara mantan Sekda Gresik, Husnul Khuluq dalam perkara Kasda Gresik ini mengambil inisiatif turun tangan mendistribusikan alat pelindung diri.
"Covid-19 ini wabah yang harus dihadapi bersama, karena itu kita tidak bisa membiarkan pemerintah berjuang sendiri. Karena itu saya mengajak rekan-rekan pengacara yang sudah mapan secara ekonomi untuk ikut turun tangan mendistribusikan masker dan hand sanitizer kepada warga," ujar anggota Peradi Surabaya ini.
Sementara itu, Ali sesepuh Pakis Gunung RT 10 RW 04 merasa terharu menerima donasi alat pelindung diri dari Hadi Mulyo Utomo. Menurutnya, ini bantuan pertama yang diterima warga terkait penanganan covid-19.
Pihaknya bersyukur atas bantuan paket alat pelindung diri tersebut. Sebab, dirinya merasakan langsung sulitnya mendapatkan masker dan cairan pembersih tangan di pasaran.
"Kami bersyukur dengan bantuan ini, apalagi memang sulit mendapatkan masker dan hand sanitizer. Jadi bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga. Nanti Ibu-ibu PKK yang mendistribusikan lewat para ketua Dasa Wisma," pungkas Ali. (dir)
Kesadaran warga Kota Surabaya untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) semakin tinggi. Hal itu menyusul tingginya angka positif covid-19 di ibukota Jawa Timur tersebut. Namun sayangnya, alat pelindung diri saat ini semakin langka. Kalau pun ada harganya melambung tinggi.
Kondisi ini tak luput dari perhatian seorang pengacara asal Surabaya. Hadi Mulyo Utomo pun tergerak untuk membantu warga dengan mendonasikan masker dan hand sanitizer.
"Saya khawatir dengan keselamatan warga Kota Surabaya yang minim alat pelindung diri, padahal Surabaya masuk kategori zona merah. Karena itu saya tergerak untuk membagikan masker dan cairan pembersih tangan kepada warga Pakis Gunung, Kecamatan Sawahan. Insya Allah, nanti bergilir di wilayah lain di Surabaya," ujar Koordinator Tim Hukum Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim 2018 itu, Senin (23/3) petang.
Ketua Litigasi LBH Ansor Jatim ini mengakui, dirinya pun sempat kesulitan mendapatkan masker dan cairan pembersih tangan. Namun beruntung, berkat bantuan relasinya di Jakarta, ia berhasil mendapatkan alat pelindung diri tersebut. Itu pun harus inden selama 3-7 hari.
Hadi melanjutkan, di sisi lain pemerintah baik Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jatim sudah punya beban tugas yang besar dalam penanganan covid-19. Karena itu, pengacara mantan Sekda Gresik, Husnul Khuluq dalam perkara Kasda Gresik ini mengambil inisiatif turun tangan mendistribusikan alat pelindung diri.
"Covid-19 ini wabah yang harus dihadapi bersama, karena itu kita tidak bisa membiarkan pemerintah berjuang sendiri. Karena itu saya mengajak rekan-rekan pengacara yang sudah mapan secara ekonomi untuk ikut turun tangan mendistribusikan masker dan hand sanitizer kepada warga," ujar anggota Peradi Surabaya ini.
Sementara itu, Ali sesepuh Pakis Gunung RT 10 RW 04 merasa terharu menerima donasi alat pelindung diri dari Hadi Mulyo Utomo. Menurutnya, ini bantuan pertama yang diterima warga terkait penanganan covid-19.
Pihaknya bersyukur atas bantuan paket alat pelindung diri tersebut. Sebab, dirinya merasakan langsung sulitnya mendapatkan masker dan cairan pembersih tangan di pasaran.
"Kami bersyukur dengan bantuan ini, apalagi memang sulit mendapatkan masker dan hand sanitizer. Jadi bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga. Nanti Ibu-ibu PKK yang mendistribusikan lewat para ketua Dasa Wisma," pungkas Ali. (dir)
COMMENTS