MADIUN - Hari Raya Kurban tahun ini dibayang-bayangi kekhawatiran masyarakat, terutama mereka yang akan melaksanakan ibadah kurban. Sebab, s...
MADIUN - Hari Raya Kurban tahun ini dibayang-bayangi kekhawatiran masyarakat, terutama mereka yang akan melaksanakan ibadah kurban. Sebab, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah marak menjangkiti hewan berkuku genap/ belah seperti sapi, kambing, dan domba.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui Global Qurban, berupaya untuk mengantisipasinya dengan mengelola hewan-hewan kurban yang berada di Lumbung Ternak Wakaf (LTW) secara intensif di bawah pengawasan tim dokter hewan. Dengan upaya ini, ACT - Global Qurban berharap bisa terus menjamin terjaganya kualitas daging kurban yang akan disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan sesuai dengan syariat Islam.
Adiwibowo, Kepala Cabang ACT Madiun menjelaskan, hewan yang dikelola ACT-Global Qurban telah dirawat dan terseleksi bebas dari penyakit mulut dan kuku.
"Masyarakat tidak perlu risau jika ingin berkurban. Karena di ACT, hewannya kami pastikan sehat. Sehingga kurban bapak dan ibu aman dinikmati saudara-saudara kita yang membutuhkan." ujar Adiwibowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (07/06/2022).
Kandang LTW ACT sendiri yang berlokasi di Magetan berkapasitas 300 ekor domba. Domba-domba ini diperlakukan sesuai dengan anjuran dinas peternakan dengan pemberian vitamin, dijaga kebersihan kandangnya dan berikan pakan yang baik.
Di ACT Madiun sendiri, area distribusinya mencapai sebagian Jogja dan Jawa Timur bagian Mataraman.
Di tahun 2021 yang lalu, di wilayah Madiun Raya, bersama Global Qurban – ACT meliputi di 10 tempat mulai dari Kokab Madiun, Ngawi, Magetan, hingga Pacitan.
“Persebaran hewan qurban diutamakan untuk wilayah yang masyarakatnya prasejahtera. Di Madiun, bahkan ada wilayah yang tidak merasakan nikmatnya hewan qurban jika tidak mendapat kiriman dari tempat lain,” ungkap Celiana Dian, Marketing Communication ACT Madiun. (dir)
COMMENTS