SAMPANG - Peringatan puncak harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo 7 Februari 2023, sudah berakhir 2 pekan lalu. Namun cerita momen 100 T...
SAMPANG - Peringatan puncak harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo 7 Februari 2023, sudah berakhir 2 pekan lalu. Namun cerita momen 100 Tahun NU yang dihadiri langsung sekitar 4 juta nahdliyin, termasuk Presiden Joko Widodo itu seperti tak ada habisnya.
Salah satu cerita menarik dari perhelatan 1 Abad NU adalah kabar raibnya 5 dari 9 beduk besar yang ditabuh dalam seremoni di stadion Delta Sidoarjo. Belakangan, beduk itu ternyata tidak hilang. Satu dari Sembilan beduk bersejarah itu, kini ada di Pondok Pesantren Assirojiyyah, Sampang, Madura.
"Sampai saat ini saya masih tidak percaya kalau beduk 1 Abad NU ada di pesantren Assirojiyyah. Ini sebuah amanah dan kehormatan dari PBNU yang akan kami jaga dengan baik," kata KH. Mohammad Itqon Bushiri, pengurus Pesantren Assirojiyyah, Sampang, saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa (21/2/2023).
Ketua PCNU Sampang yang akrab disapa Gus Itqon ini mengungkapkan, beduk bersejarah itu akan dijaga dan dirawat dengan baik oleh pengurus dan santri pondok pesantren Assirojiyyah. Demi keamanan, pihak pesantren juga mendirikan pagar di sekeliling beduk.
Ia melanjutkan, para santri dilarang menyentuh beduk tersebut. Ini bertujuan agar beduk 1 Abad NU itu tidak rusak. Para santri akan saling mengingatkan satu sama lain. Nanti juga akan dibangun prasasti di lokasi beduk di tempatkan.
"Kami semua menjaga beduk ini agar tidak hilang atau rusak. Semua saling menjaga dan mengawasi. Kami waspada, jangan sampai beduk bersejarah ini hilang, karena adanya kolektor yang menginginkan. Sebab, sudah banyak peristiwa benda bersejarah berpindah tangan," tegas guru pengajar di Pesantren Assirojiyyah ini.
Gus Itqon menjelaskan, meski pun beduk 1 Abad NU itu ada di dalam komplek pesantren Assirojiyyah. Namun, masyarakat umum diperbolehkan untuk melihat dan mengabadikan dengan foto atau video.
Ia melanjutkan, pihak pesantren juga menempatkan beduk itu di tempat terbuka yang mudah terlihat. Bukan di dalam museum atau ruang yang tertutup. Namun aman dari air hujan dan terik matahari.
"Silahkan saja kalau masyarakat mau melihat atau mengambil gambar beduk. Asal izin lebih dahulu pada petugas pondok, kami siapkan buku tamu bagi pengunjung yang datang," pungkas Gus Itqon. (dir)
caption : Satu dari Sembilan beduk bersejarah Harlah 1 Abad NU ada di Pesantren Assirojiyyah, Sampang, Madura. foto : istimewa.
COMMENTS