JEMBER – Pasca dibaiat sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) oleh KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur, Ustadz Hanan Attaki mengisi cera...
JEMBER – Pasca dibaiat sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) oleh KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur, Ustadz Hanan Attaki mengisi ceramah di Jember. Hanan mengisi kajian Jumat Mubarok Majelis Dzikir Rotibul Haddad, di Masjid Riyadlus Sholihien, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember pada Jumat (2/6/2023) malam.
Sebelum agenda Kajian, Ustadz Hanan Attaki sowan kepada Rais Syuriah PBNU, KH. Sadid Jauhari yang juga pengasuh PP. Assunniyah, Kencong, Jember.
"Alhamdulillah Kyai Sadid sangat sayang kepada Ustad Hanan, banyak obrolan tentang penguatan dakwah. Bahkan Kyai memerintahkan kami agar juga mampir di Pesantren keluarga beliau yang lain," kata Bendahara Umum Nusa Bangsa Indonesia (NBI), Mahathir Muhammad dalam keterangannya, Sabtu (3/6/2023).
Gus Mahathir Muhammad mengatakan bahwa penolakan yang kami lakukan itu bukan karena Ustadz Hanan tapi terlebih kepada personal yang mengagendakan acara tersebut, yang terindikasi kuat teman-teman aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Kalau gak ditolak, akhirnya membahayakan. Satu sisi kita tahu HTI itu adalah gerakan laten. Kami takut memanfaatkan Hanan attaki sebagai da'i yang menjadi magnet milenial urban di Kota Jember, kemudian dimanfaatkan jamaahnya dan digiring ke HTI," ungkapnya.
Lebih lanjut, ketika beberapa waktu lalu Hanan Attaki bersama KH Marzuki Mustamar dirinya menilai hal itu merupakan momentum strategis untuk berkolaborasi dakwah pada level milenial urban yang jarang digarap oleh dai-dai muda NU.
"Hadirnya Ustadz Hanan Attaki ini bisa menjadi nafas dan energi baru untuk penguatan ahlusunah Wal jamaah di kalangan milenial urban," ujar Mahathir.
"Ke depan, penguatan dakwah ahlussunnah Wal jamaah itu harus memiliki semangat kolaboratif bukan konfrontatif lah ini yang menjadi satu hal menjadi ruh dakwah yang moderat ala NU," sambungnya.
Mahatir mengungkapkan, pihaknya akan membuat studi banding yang akan didampingi langsung Ustad Hanan Attaki dengan melibatkan Kiai muda dan anak muda NU yang alim, good looking dan memiliki public speaking yang bagus.
"Studi banding ini mungkin bisa seminggu. Nanti belajar cara mengetahui segmen milenial urban. Kalau ngomong strategi dakwah, ini kan ada pendekatan aspek antropologis dan sosiologis, kita harus petakan. Makanya dai harus bisa beradaptasi dengan target dakwahnya," paparnya.
Wakil Bendahara PW GP Ansor Jatim ini menambahkan, nantinya ulama-ulama muda NU akan punya bekal untuk merangkul anak-anak muda perkotaan sebagaimana Ustadz Hanan Attaki.
"Diharapkan ada inventarisir ulama-ulama dari NU yang bisa direkomendasikan oleh Hanan Attaki sebagai da'i nasional agar direkomendasikan untuk ngaji kepada Masyayikh Nahdlatul Ulama," pungkasnya.(dir)
caption : Ustadz Hanan Attaki saat mengisi kajian Jumat Mubarok Majelis Dzikir Rotibul Haddad, di Masjid Riyadlus Sholihien, Kaliwates, Jember. foto : istimewa.
COMMENTS